Jumat, 11 November 2011

MATA

adalah bunga-bunga yang bermekaran tiap kali mata itu melintas di ruang ini
seketika waktu kehilangan gigi untuk memamah segala lelah dalam diri
sungguh bukan dusta jika mata itu memang bukan matahari dengan silau di keningnya
tapi
adalah bulan yang membentangkan keanggunannya tiap kali mata itu berjalan
seketika udara kehilangan warna ‘tuk tafsirkan bahagia
sungguh bukan dusta jika ternyata mata itu memang mengadili rasa
bukan dusta
sungguh
tapi
adalah khayalan yang membentangkan sayap-sayap mimpi
jujur dalam hati tak percaya
sangka yang ada berubah nyata
hanya karena sudut mata
elevasi sederhana
namun tetap istimewa

malang, 5 November 2011
12:17

Tidak ada komentar:

Posting Komentar